SEDEKAH BUMI / SYUKURAN ADAT DESA PAGUBUGAN 2025

17 JULI 2025

Pemerintah Desa Pagubugan beserta Masyarakat Desa Pagubugan Melaksanakan Kegiatan adat Pada Kamis,17/07/2025 bertempat di Balaidesa Pagubugan dengan menghadirkan Pagelaran Wayang Kulit Ki Dalang Bibit Mulyo. Sedekah bumi menjadi budaya asli Tanah Jawa. Awalnya, sedekah bumi atau dalam bahasa saya juga bisa dimakna "syukuran desa" karena memang semua rakyat turut memeriahkannya. Ini menjadi satu rangkaian ritual yang sudah ada semenjak periode kepercayaan asli rakyat Nusantara hadir yakni ketika tumbuhnya animisme dan dinamisme yang kemudian berkembang menjadi rangkaian ritual keagamaan Hindu-Buddha sejak kedatangannya. Masyarakat Hindu meyakini bahwa dengan adanya tanah beserta tumbuhan yang hidup, berkembang dan kemudian mampu menjadi penghidupan bagi kebutuhan manusia adalah pemberian dari dewa atau Tuhan. Biasanya ritual ini dilakukan dalam rangka panen hasil bumi. Dalam ajaran Hindu ada ritual bernama bukakak yakni untuk meminta kesuburan tanah pertanian pada sang dewi kesuburan. Saat ini ritual tersebut dilakukan dua tahun sekali karena memang biaya yang cukup tinggi untuk menyelesaikan rangkaian prosesinya. Bahkan, dalam praktek agama atau kepercayaan lain seperti Islam misalnya, kita diajarkan untuk selalu mensyukuri segala bentuk pemberian Tuhan, termasuk dari panen atau hasil bumi yang telah terpelihara untuk kemudian selebihnya disedekahkan atau didermakan kepada orang yang membutuhkan ataupun kepada orang-orang dekat yang ada dalam lingkungan yang sama dalam arti sanak saudara dan para tetangga.


#pemdes pagubugan


Berikan Komentar

Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin